Rabu, 25 Juni 2014

  PENGERTIAN TANAMAN TRANSGENIK
 
   Transgenik terdiri dari kata trans yang berarti pindah dan gen yang berarti pembawa sifat. Jadi transgenik adalah memindahkan gen dari satu makhluk hidup kemakhluk hidup lainnya, baik dari satu tanaman ketanaman lainnya, atau dari gen hewan ke tanaman. Transgenik secara definisi adalahtheuse of gene manipulation to permanently modify the cell or germ cells of organism(penggunaan manipulasi gen untuk mengadakan perubahan yang tetappada sel makhluk hidup).
Tanaman transgenik pertama kalinya dibuat tahun 1973 oleh Herbert Boyer dan Stanley Cohen. Pada tahun 1988 telah ada sekitar 23 tanaman transgenik, pada tahun 1989 terdapat 30 tanaman, pada tahun 1990 lebih dari 40 tanaman. Secara sederhana tanaman transgenik dibuat dengan cara mengambil gen-gen tertentu yang baik pada makhluk hidup lain untuk disisipkan pada tanaman, penyisipan gen ini melalui suatu vector (perantara) yang biasanya menggunakan bakteriAgrobacterium tumefeciensuntuk tanaman dikotil atau partikel gen untuk tanaman monokotil, lalu diinokulasikan pada tanaman target untuk menghasilkan tanaman yang dikehendaki. Tujuan dari pengembangan tanaman transgenik ini diantaranya adalah :
·  menghambat pelunakan buah (pada tomat),
·  tahan terhadap serangan insektisida, herbisida, virus.
·  meningkatkan nilai gizi tanaman, danmeningkatkan kemampuan tanaman untuk hidup pada lahan yang ektrem sepertil ahan kering, lahan keasaman tinggi dan lahan dengan kadar garam yang tinggi.
Melihat potensi manfaat yang disumbangkan, pendekatan bioteknologi dipandang mampu menyelesaikan problematika pangan dunia terutama di negara-negara yang sedang berkembang seperti yang sudah dilakukan di negara-negara maju.

Transgenik tomat
     Tomat (Lycopersicon esculentum) merupakan tanaman yang sensitif terhadap suhu, apabila tomat ditanam di dataran rendah, maka produksinya akan rendah. Suhu merupakan faktor penting dalam pertumbuhan tanaman ini, khususnya pada saat tumbuhnya buah. Apabila tomat ditanam pada suhu yang panas/tinggi, maka buah yang dihasilkan akan sedikit. Tomat merupakan salah satu produk holtikultura utama. Seperti produk holtikultura pada umumnya, tomat memiliki shelf-life yang pendek. Dengan demikian, tomat memiliki umur simpan yang pendek, cepat busuk dan penanganan yang sulit. Dengan kondisi seperti ini, tomat sulit dipasarkan ke tempat yang jauh. Biaya pengemasan sangat mahal, misalnya menyediakan box yang dilengkapi pendingin. Oleh karena itu, saat ini telah dikembangan metode transgenik untuk menjadikan tomat berdaya tahan lebih lama setelah dipetik.
Untuk mengatasi hal ini para peneliti di Amerika mencoba merekayasa kerja gen polygalactonase (PG) yang berasosiasi dengan shelf-time tomat yaitu dengan menginsert antisense dari gen PG. Dengan demikian shelf-time menjadi lebih lama. Tomat ini dinamakan dengan Flavr Savr (Putra dan Fleming, 2010). Tomat Flavr Savr mempunyai tingkat waktu kematangan yang lebih lama, sehingga mampu bertahan lama ketika akan di ekspor ke daerah lain tanpa memakai box yang mengandung pendingin (Putra dan Fleming, 2010). Alasan untuk membuat tomat hasil rekayasa genetik dikarenakan potensi keuntungan dari makanan rekayasa genetik (Panse, 2011):
·  Pada zaman sekarang, sayuran dan buah-buahan tidak hanya dipasarkan untuk pasar lokal, tetapi dimaksudkan juga untuk pengiriman jarak jauh seperti pasar nasional dan internasional.
·  Pada saat saat matang, sayuran dan buah-buahan memilki kulit yang lunak dan dapat mudah rusak selama penanganan dan pengolahan. Tanaman tersebut juga dapat busuk saat dalam kapal hingga dibawa ke toko.
·  Dalam rangka untuk memudahkan penanganan dan shel-life yang lebih lama, sayuran dan buah-buahan dipanen ketika masih hijau, dan kemudian dimatangkan dengan menggunakan gas etilen. Kelemahan dari penambahan gas etilen ini akan membuat sayuran dan buah-buahan tidak memiliki rasa yang alami.
Rekayasa genetika merupakan teknik modifikasi yang dilakukan dengan cara memotong helai-helai DNA dari satu organisme dan kemudian ditempelkan ke dalam organisme lainnya. Teknik gunting tempel ini dilakukan dari satu organisme ke organisme yang lainnya yang bahkan tak sekerabat. Contoh, untuk menadapatkan tomat yang tahan terhadap hawa dingin dilakukan dengan cara menggunting gen antibeku pada ikan Flounder, yaitu ikan yang mampu hidup dalam perairan sedingin es di Antartika, lalu menempelkannya pada DNA tomat.

   Kesimpulan
    Rekayasa genetika merupakan salah satu inovasi teknologi dalam bidang bioteknologi. Salah satu produk rekayasa genetik yang terkenal saat ini adalah tanaman transgenik. Transgenik adalah rekayasa bentuk maupun kualitasnya melalui penyisipan gen atau DNA dari binatang, bakteri, mikroba, atau virus untuk tujuan tertentu. Salah satu contoh pengembangan tanaman transgenik adalah pada tanaman tomat. Tomat merupakan salah satu produk holtikultura utama. Seperti produk holtikultura pada umumnya, tomat memiliki shelf-life yang pendek. Untuk mendapatkan tomat yang tahan terhadap hawa dingin dilakukan dengan cara menggunting gen anti beku pada ikan Flounder, yaitu ikan yang mampu hidup dalam perairan sedingin es di Antartika, lalu menempelkannya pada DNA tomat. Penelitian tomat Flavr Savr oleh Calgene dibawah pengawasan ketat dari FDA menunjukkan bahwa tanaman rekayasa genetika memiliki potensi yang aman untuk dikonsumsi manusia dan lingkungan




http://makalah4all.wap.sh/Data/Kumpulan+makalah+pertanian/__xtblog_entry/9604999-rekayasa-genetika-tomat-flavr-savr?__xtblog_block_id=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar