Tabel Kebenaran
Nilai kebenaran dari sebuah pernyataan adalah klasifikasi
pernyataan apakah benar atau salah, yang bisa dinotasikan dengan B atau
S. Dalam pembahasan elektronik, terutama gerbang digital, notasi yang
digunakan adalah 1 untuk B dan 0 untuk S. Contoh pernyataan yang
bernilai benar adalah 'Semarang merupakan ibukota propinsi Jawa Tengah.'
Maka pernyataan tersebut bernilai T. Tentu kalimat yang mengatakan
bahwa Kediri merupakan ibukota propinsi Jawa Tengah adalah kalimat yang
salah, bernilai F.
Cara sederhana yang
digunakan untuk menentukan nilai kebenaran suatu kalimat majemuk adalah
dengan membuat tabel kebenarannya. Tabel kebenaran membuat semua
kemungkinan nilai kebenaran dari kombinasi nilai kebenaran pernyataan
sederhana yang diberikan. Tabel kebenaran juga memberikan perbedaan
argumen yang valid dan tidak valid.
Negasi ~p
Pernyataan
negasi merupakan pernyataan yang menyangkal pernyataan awal, atau lawan
dari pernyataan awal. Untuk membuat tabel kebenaran dari pernyataan
negasi, terlebih dahulu kita buat tabel kebenaran untuk nilai kebenaran
pernyataan asalnya. Pernyataan asal (p) dapat bernilai salah atau benar.
Maka tabel nilai kebenaran dari pernyataan p adalah:
Bila
p bernilai benar, maka ~p akan bernilai salah, karena ~p menyangkal
kebenaran di p. Jika p salah, ~p bernilai benar. Tabel kebenaran untuk
negasi mendeskripsikan nilai kebenaran yang diberikan oleh ~p. Baris
pertama pada tabel kebenaran dibaca "~p salah bila p benar", sedang
baris kedua dibaca "~p benar saat p salah."
Konjungsi p^q
Konjungsi
menggabungkan dua pernyataan dengan kata hubung logika 'dan.' Kalimat
majemuk "Burhan seorang dokter dan kader partai golkar" adalah sebuah
konjungsi dengan representasi simbol sebagia berikut.
p : Burhan seorang dokter
q : Burhan kader partai demokrat
p^q : Burhan seorang dokter dan kader partai demokrat.
Nilai
kebenaran suatu pernyataan majemuk bergantung dari nilai kebenaran
pernyataan-pernyataan yang menyusunnya. Berapa banyak baris yang
dibutuhkan dalam tabel kebenaran konjungsi p^q? Karena p memiliki dua
kemungkinan, demikian pula dengan q, kombinasi kemungkinan-kemungkinan
itu ada 4 (2.2).
Suatu
konjungsi p^q benar bila masing-masing pernyataan-pernyataan yang
menyusunnya benar, kombinasi selain itu bernilai salah. Simbol p maupun q
dapat merepresentasikan pernyataan apa saja. Pernyataan majemuk p dan q
bergantung pada nilai kebenaran masing-masing p dan q. Misalnya
konjungsi p^q salah ketika p salah dan q benar. Berikut adalah tabel
kebenaran konjungsi p^q selengkapnya.
| p | q | p^q |
| B | B | B |
| B | S | S |
| S | B | S |
| S | S | S |
Disjungsi pvq
Disjungsi
menggabungkan dua pernyataan dengan kata hubung logika 'atau'.
Pernyataan majemuk "Burhan adalah seorang dokter atau kader partai
golkar" merupakan disjungsi (atau inklusif) dengan presentasi
simbolisnya:
p : Burhan seorang dokter
q : Burhan kader partai golkar
pvq : Burhan seorang dokter atau kader partai golkar.
Walaupun
dalam kenyataan Burhan yang seorang dokter bukan kader partai golkar,
disjungsi pvq diatas tetap bernilai benar. Disjungsi bernilai benar bila
paling tidak terdapat satu pernyataan penyusunnya yang bernilai benar.
Disjungsi salah bila nilai kebenaran setiap penyusunnya salah.
| p | q | pvq |
| B | B | B |
| B | S | B |
| S | B | B |
| S | S | S |
Kondisional p -> q
Kondisional
merupakan pernyataan majemuk dalam bentuk 'jika p maka q' yang
disimbolkan p -> q. Bagaimanakah kebenaran kondisional? Perhatikan
kalimat 'Jika kamu memberi Rp. 20.000,- padaku, akan kubelikan tiket
konser untukmu.' Representasi simbolis dari kalimat tersebut adalah
sebagai berikut:
p : Kamu memberiku Rp. 20.000,-
q : Aku membelikan tiket konser untukmu.
p -> q : Jika kamu memberiku Rp 20.000,-, Aku akan membelikan tiket konser untukmu.
Kondisional
dapat dipandang sebagai sebuah janji. Anggap kamu benar-benar memberiku
20 ribu, maka aku akan mempunyai dua opsi, apakah membelikan atau
tidak. Bila aku membelikan (q = B) maka pernyataan tersebut benar.
Tetapi bila aku tidak membelikan (q = S) maka kalimat tersebut salah.
Situasi ini dapat digambarkan sebagai berikut.
| p | q | p->q |
| B | B | B |
| B | S | S |
| S | B | ? |
| S | S | ? |
Lalu
bagaimana bila kamu tak memberiku 20 ribu? p = S? Tentu apakah aku akan
memberimu tiket atau tidak, p -> q tidak salah. Karena janji hanya
dipenuhi bila p benar. Karena p -> q tidak salah, maka bila p salah
secara langsung membuat nilai kebenaran p -> q benar. Tabel
kondisional yang lengkap adalah sebagai berikut.
| p | q | p->q |
| B | B | B |
| B | S | S |
| S | B | B |
| S | S | B |
Ekspresi yang ekuivalen
Saat
kamu membeli mobil, mobil tersebut bisa baru maupun lama. Sales akan
mengatakan "Tentu tidak benar mobil ini bukan mobil baru." Kalimat
majemuk ini memiliki satu kalimat pernyataan (Mobil ini baru) dan dua
negasi.
"Tentu tidak benar" "Mobil ini bukan mobil baru"
~ ~p
Apakah
ini berarti mobil tersebut baru? Untuk mengetahui kebenarannya, kita
dapat mengkonstruksikan tabel kebenaran untuk ekspresi logika ~(~p) dan
membandingkannya dengan p. Karena hanya ada satu pernyataan tunggal,
maka kita hanya perlu 2 baris dalam tabel. Kita akan memiliki kolom p,
~p dan ~(~p). ~p memberikan nilai berkebalikan dengan p. Sedang ~(~p)
memberikan nilai berkebalikan dengan ~p. Maka tabelnya akan menjadi
seperti berikut.
Perhatikan
bahwa kolom ketiga ~(~p) memiliki nilai kebenaran identik dengan p.
Bila seperti ini, maka ~(~p) dikatakan ekuivalen dengan p. Artinya,
makna pernyataan keduanya sama. Ekspresi yang ekuivalen adlaah ekspresi
simbolik yang memiliki nilai kebenaran yang identik satu sama lain.
Ekspresi p

q
dibaca p ekuivalen dengan q atau p dan q ekuivalen. Dari tabel diatas
kita dapatkan bahwa ~(~p) ekuivalen dengan p, dapat kita tuliskan p

~(~p).
CONTOH
Apakah
pernyataan "Jika saya pemilik rumah, saya yang membayar pajak bumi dan
bangunan" dan pernyataan "Saya pemilik rumah dan saya tidak membayar
pajak bumi dan bangunan" ekuivalen?
PENYELESAIAN
Kita mulai dengan memberikan representasi simbolis dari pernyataan-pernyataan diatas.
p : Saya pemilik rumah
q : Saya membayar pajak bumi dan bangunan
p -> q : jika saya pemilik rumah, saya membayar pajak bumi dan bangunan.
p ^ ~p : Saya pemilik rumah dan saya tidak membayar pajak bumi dan bangunan.
Tabel kebenaran untuk kasus ini akan memuat empat baris. Tabel yang akan kita gunakan seperti dibawah ini.
| p | q | ~q | p^~q | p -> q |
| B | B | | | |
| B | S | | | |
| S | B | | | |
| S | S | | | |
Sekarang
kita tinggal memberikan nilai kebenaran yang sesuai pada masing-masing
kolom. Kolom ~q, akan kita isi dengan nilai kebenaran kebalikan dari
kolom q. Kolom berikutnya isi B di baris kedua dan S di baris lain,
karena konjungsi mensyaratkan nilai kebenaran B untuk setiap faktornya.
Sedang pada kolom terakhir, karena kondisional hanya salah bila p benar
dan q salah, maka isikan baris kedua dengan S dan B pada baris lain.
| p | q | ~q | p^~q | p -> q |
| B | B | S | S | B |
| B | S | B | B | S |
| S | B | S | S | B |
| S | S | B | S | B |
Karena
nilai-nilai kebenaran di kolom p^~q tidak sama dengan p -> q, kedua
pernyataan tersebut tidak ekuivalen. Perhatikan bahwa p^~q dan p -> q
memiliki nilai-nilai kebenaran yang tepat berkebalikan. Bila hal ini
terjadi pada dua pernyataan, pernyataan majemuk yang satu merupakan
negasi dari pernyataan majemuk yang lain. Konsekuensinya, p^~q merupakan
negasi dari p -> q. Hubungan ini dapat diekspresikan dengan p^~q

~(p -> q). Negasi dari sebuah kondisional ekuivalen dengan konjungsi premis dan negasi konklusinya.
Pernyataan
yang terlihat berbeda dalam kenyataan mungkin memiliki maksud yang
sama. Ketika kita memiliki dua pernyataan yang ekuivalen, kita dapat
mengganti satu sama lain tanpa mengubah maknanya. Faktor emosi yang
mempengaruhi pemilihan pernyataan kita pada prakteknya. Bukan pada
maknanya.
Aturan De Morgan
Sebelumnya, kita mendapatkan bahwa p

~(~p). Aturan negasi yang lain yang sudah kita ketahui adalah p^~q

~(p
-> q), yang merupakan negasi dari sebuah kondisional. Apakah kita
dapat menemukan formula yang identik, yakni negasi, pada pernyataan
majemuk lain, yakni disjungsi dan konjungsi? Jawabannya adalah iya,
yakni yang dikemukakan oleh matematikawan logika asal Inggris Augustus
de Morgan.
Aturan de Morgan, begitu formula-formula negasi konjungsi dan disjungsi disebut, adalah sebagai berikut.
- Negasi dari sebuah konjungsi diberikan oleh ~(p ^ q)
~p v ~q
- Negasi dari sebuah disjungsi diberikan oleh ~(p v q)
~p ^ ~q
Summary
Pernyataan-pernyataan majemuk memiliki nilai kebenaran bergantung pada nilai kebenaran penyusunnya, yakni sebagai berikut.
Konjungsi
| p | q | p ^ q |
| B | B | B |
| B | S | S |
| S | B | S |
| S | S | S |
Disjungsi
| p | q | p v q |
| B | B | B |
| B | S | B |
| S | B | B |
| S | S | S |
Kondisional
| p | q | p -> q |
| B | B | B |
| B | S | S |
| S | B | B |
| S | S | B |
Pernyataan
yang ekuivalen adalah pernyataan yang memiliki makna sama. Ekuivalensi
negasi pernyataan sederhana dapat dilihat dibawah.